Ketua KP3 Blora Diduga Lalai Awasi Penjualan Pupuk Bersubsidi di Atas HET

- Jurnalis

Jumat, 9 Mei 2025 - 16:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

MIM, JAWA TENGAH, 9 MEI 2025

Blora – Mediaindonesiamaju.com Ketua Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) Kabupaten Blora, Komang Gede Irawadi, yang juga menjabat sebagai Sekda dan Ketua Korpri Blora, diduga lalai dalam menjalankan tugas pengawasan. Dugaan tersebut mencuat lantaran banyak pengecer di wilayah Blora menjual pupuk bersubsidi melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET).

Diketahui, harga pupuk bersubsidi jenis urea dan poska per sak (50 kg) dijual di kisaran Rp130.000 hingga Rp160.000, padahal pemerintah telah menetapkan HET yang jauh lebih rendah. Penjualan di atas HET ini tentu sangat memberatkan petani.

Saat dimintai keterangan, Komang menegaskan bahwa aturan penjualan pupuk bersubsidi sudah jelas, yakni tidak boleh dijual melebihi HET. “Karena kondisi lapangan banyak pengecer yang menjual pupuk di atas HET, maka perlu kita klarifikasi dulu dengan Dinas Perdagangan. Jika perlu akan kami undang anggota KP3,” ujarnya.

Baca Juga :  Di Duga Mabes POLRI Buka Gudang CPO Di Wilayah Hukum Polda Sumatera Utara Untuk Membajak Produksi CPO Milik BUMN.   

Ia juga meminta masyarakat melaporkan permasalahan pupuk melalui camat sebagai ketua KP3 tingkat kecamatan, atau langsung ke KP3 kabupaten.

Namun pernyataan Komang justru menuai kritik keras dari berbagai pihak, termasuk Ketua LSM Koalisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Blora, Kisman. Ia menyebut bahwa pelanggaran di wilayah Kecamatan Todanan sudah dilaporkan ke Kejati Jateng dan ditembuskan ke Kejagung, KPK RI, hingga Kementan RI.

Kisman mengecam sikap Komang yang dinilainya hanya berdalih. “Kalau tak sanggup jadi ketua KP3, serahkan saja pada yang lain. Klarifikasi itu hanya alasan. Dia tahu aturan, tapi pura-pura tidak tahu,” tandasnya.

Sementara itu, Bambang Sugiarto dari LSM PKKP Blora mengungkap bahwa seluruh pejabat terkait, mulai dari camat hingga kepala dinas, mengetahui praktik harga pupuk di atas HET. Namun mereka memilih diam. “Mereka tahu situasi lapangan, tapi berpura-pura tidak tahu. Blora layak disebut kota ‘AMAN KORUPSI’,” katanya pedas.

Baca Juga :  Riangel’s.Co: Solusi Kreatif untuk Kebutuhan Desain dan Editing Anda

Senada, Totok dari LSM Pending Mas menyarankan agar masalah ini dibawa langsung ke Bupati Blora, Arief Rohman. Ia meyakini bupati bisa menyelesaikan persoalan ini hanya dengan satu instruksi tegas.

“Turunkan harga pupuk, jual sesuai HET. Jika dilanggar, cabut izin mereka. Insyaallah semua KPL akan patuh,” kata Bupati Arief Rohman seperti dikutip Totok.

Permasalahan pupuk bersubsidi di Blora kini menjadi sorotan tajam publik. Masyarakat dan aktivis mendesak pemerintah daerah agar segera bertindak tegas demi melindungi kepentingan petani.

Rep : Latif

Berita Terkait

Prostitusi di ‘Lokalisasi Calam’ Pemalang Bersemi Kembali Pasca-Razia, Warga Minta Penegakan Hukum Terpadu  
Isu Jual Beli Jabatan Mencuat Usai Pengumuman Hasil Seleksi Pengisian Jabatan Perangkat Desa, di Desa Boyolali Kabupaten Demak
Mengintip Dokar di Pasar Kota Rembang yang Masih Bertahan Hingga Kini   
Kapolda Lampung, OKP Cipayung dan BEM Lampung, Wujudkan Sinergitas Jaga Kamtibmas  
Bahan Baku Makin Langka, Kecap ‘Cap Buah Siwalan’ Tetap Bertahan  
Strategi Adaptif Pemalang Menghadapi Tekanan Fiskal: Kolaborasi Insan Pers, UMKM, dan DPRD Provinsi Jawa Tengah   
Menuju Perlindungan Awak Kapal Perikanan Migran yang Lebih Baik: Bupati Pemalang Ajak Sinergi Lintas Sektor  
Dampingi Menko AHY, Kapolda Helmy Santika Tegaskan Komitmen Kawal Pembangunan di Lampung

Berita Terkait

Kamis, 16 Oktober 2025 - 15:24 WIB

Prostitusi di ‘Lokalisasi Calam’ Pemalang Bersemi Kembali Pasca-Razia, Warga Minta Penegakan Hukum Terpadu  

Kamis, 16 Oktober 2025 - 15:16 WIB

Isu Jual Beli Jabatan Mencuat Usai Pengumuman Hasil Seleksi Pengisian Jabatan Perangkat Desa, di Desa Boyolali Kabupaten Demak

Kamis, 16 Oktober 2025 - 11:58 WIB

Mengintip Dokar di Pasar Kota Rembang yang Masih Bertahan Hingga Kini   

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:32 WIB

Kapolda Lampung, OKP Cipayung dan BEM Lampung, Wujudkan Sinergitas Jaga Kamtibmas  

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:30 WIB

Bahan Baku Makin Langka, Kecap ‘Cap Buah Siwalan’ Tetap Bertahan  

Berita Terbaru