MIM, JAWA TENGAH, 29 OKTOBER 2025
Tawangmangu, Karanganyar — Mediaindonesiamaju.com
Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Sekecamatan Jepon, Kabupaten Blora, yang digelar pada 10–12 Oktober 2025 di kawasan wisata Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, menuai sorotan publik.
Pasalnya, kegiatan yang diikuti oleh para kepala desa, perangkat desa, BPD, dan pengurus Bumdes itu diduga kuat tidak transparan dalam penggunaan anggaran.
Berdasarkan pantauan tim media di lokasi, peserta Bimtek diinapkan di Hotel Podok Asri. Pihak resepsionis hotel bernama Dede menjelaskan bahwa tarif penginapan untuk peserta asal Blora hanya Rp270.000 per orang per malam, termasuk makan. “Kalau dua malam berarti sekitar Rp540.000 per orang,” ujarnya.
Namun, Dede juga menyebutkan adanya tambahan acara hiburan seperti campursari atau dangdutan yang tidak tercantum dalam agenda resmi Bimtek. Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa kegiatan tersebut memiliki muatan wisata yang tidak sesuai dengan tujuan utama Bimtek.
Dari informasi yang dihimpun, setiap desa peserta diduga mengeluarkan biaya sekitar Rp10 juta untuk kegiatan ini.
Informasi tersebut turut dikonfirmasi oleh Swito, Kasi Pembangunan Kecamatan Jepon, yang menyatakan bahwa pelaksanaan kegiatan memang dilakukan di Hotel Podok Asri, Tawangmangu.
Upaya konfirmasi juga dilakukan kepada Nyomo, salah satu kepala desa di Kecamatan Jepon yang disebut sebagai ketua panitia Bimtek, namun hingga berita ini diterbitkan, yang bersangkutan belum memberikan tanggapan meskipun telah dihubungi melalui pesan WhatsApp.
Sementara itu, salah satu peserta Bimtek berinisial BK mengungkapkan bahwa peserta dari unsur BPD, Bumdes, dan perangkat desa menerima honor sebesar Rp400.000 selama mengikuti kegiatan. “Untuk narasumber saya kurang tahu, tapi setelah penutupan kami malah diajak ‘nge-jep’, diduga menyusuri lokasi wisata sungai. Padahal dalam agenda resmi tidak ada kegiatan wisata seperti itu,” katanya.
Kondisi tersebut menimbulkan pertanyaan publik mengenai transparansi anggaran dan akuntabilitas panitia pelaksana, terutama terkait rincian biaya hotel, konsumsi, honor peserta, hingga kegiatan di luar agenda resmi.
Hingga berita ini dirilis, ketua panitia Bimtek Kecamatan Jepon, Nyomo, belum memberikan klarifikasi apa pun kepada media terkait dugaan penyimpangan dan penggunaan dana kegiatan Bimtek tersebut.
Rep : Latif










