MIM,Jawa Tengah 16 February 2025
Grobogan,Mediaindonesiamaju.com – Kelangkaan gas LPG 3 kg di Kabupaten Grobogan kembali menjadi keluhan masyarakat. Warga Desa Manggar Mas menyoroti dugaan praktik curang yang dilakukan oleh pangkalan milik Bu Siti Aminah, yang diduga memanfaatkan situasi ini untuk meraup keuntungan lebih.
Menurut beberapa warga, harga gas di pangkalan Bu Siti Aminah tidak menentu dan berbeda-beda tergantung situasi. Jika pembeli menumpuk dan membayar terlebih dahulu sehari sebelumnya, harga yang diberikan adalah Rp25.000 per tabung. Namun, bagi yang membeli secara mendadak atau mepet waktu, harga bisa naik menjadi Rp26.000 hingga Rp27.000 per tabung.
“Kami sebagai warga lokal sering tidak kebagian gas, sementara pangkalan ini justru lebih mementingkan pembeli dari luar desa yang datang menggunakan mobil atau Tosa,” ungkap salah satu warga.
“Bahkan warga setempat,terkadang tidak di perbolehkan beli ,tetapi pengecer dari luar desa malah di perbolehkan.”Tambahnya.(16/02/25)
Selain itu, warga yang mencoba mengeluhkan harga yang tidak wajar ini justru mendapatkan respons kurang menyenangkan dari pemilik pangkalan. “Kalau tidak mau ya jangan beli di sini,” ujar Bu Siti Aminah dengan nada sinis, seperti yang diceritakan oleh warga setempat.
Terkait adanya isu bahwa gas LPG 3 kg di jual keluar dan harganya ,akhirnya pihak pangkalan memberikan klarifikasi kepada awak media Indonesia maju melalui sambungan telepon wattsup,bahwa itu tidak benar .
“Untuk masalah harga dan menjual keluar daerah itu tidak benar.”ujar pihak pangkalan.”(18/02/25)
Situasi ini semakin memperparah dampak kelangkaan gas bagi warga Desa Manggar Mas, yang seharusnya mendapatkan prioritas dalam distribusi gas bersubsidi. Warga pun berharap ada tindakan dari pihak berwenang untuk mengawasi pangkalan-pangkalan nakal yang diduga mempermainkan harga dan mengalihkan distribusi kepada pihak luar demi keuntungan pribadi.
Rep_Musyafa’