MIM, JAWA TENGAH, 21 AGUSTUS 2025
Pemalang, – Mediaindonesiamaju.com Sebuah Kecelakaan tunggal yang menewaskan seorang pengendara motor terjadi di Jalan Desa Mengori, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang, Pada hari Senin (20/10/2025). Peristiwa ini diduga kuat dipicu oleh kelalaian pelaksana proyek drainase yang tidak memasang tanda peringatan di lokasi pekerjaan.
Dari pantauan di lapangan, material proyek berupa batu, pasir, dan tanah galian tampak menumpuk di tepi hingga sebagian memakan badan jalan. Kondisi tersebut dinilai sangat membahayakan pengguna jalan, terlebih ruas tersebut merupakan jalur kabupaten yang ramai dilalui warga setiap hari.
Seorang pedagang kaki lima di sekitar lokasi menuturkan, dirinya sempat terkejut melihat korban tiba-tiba terjatuh dari motornya. “Tiba-tiba saja orang itu jatuh. Entah karena nabrak tumpukan batu atau hilang kendali, saya tidak sempat lihat karena sedang melayani pembeli,” ujarnya, enggan disebutkan namanya.
Warga lainnya mengaku resah dengan kondisi jalan yang kini terganggu akibat lambatnya progres pengerjaan proyek drainase tersebut. “Sudah lebih dari seminggu digali, tapi belum selesai. Material batu dan tanahnya numpuk sampai ke badan jalan. Ini kan jalan kabupaten, ramai orang lewat, banyak anak sekolah juga. Bahaya banget,” ungkap seorang warga setempat.
Informasi yang beredar menyebutkan, korban yang terjatuh merupakan warga Desa Mengori berinisial R (RT 05/RW 02). Setelah sempat dievakuasi oleh warga ke RSUD Pemalang, korban dinyatakan meninggal dunia. “Ada yang bilang nabrak material proyek, ada juga yang bilang karena serangan jantung. Tapi kejadiannya memang di dekat lokasi proyek drainase itu,” tutur warga lainnya.
Insiden tersebut memicu kemarahan warga yang menilai pihak kontraktor dan pemerintah desa lalai dalam memperhatikan keselamatan publik. “Kalau proyeknya membahayakan warga, hentikan dulu. Jangan hanya cari untung, keselamatan warga itu yang utama,” tegas seorang tokoh masyarakat setempat.
Sementara itu, Kepala Desa Mengori saat dikonfirmasi Media Seruni mengaku telah menerima laporan terkait insiden tersebut. “Kami turut berduka atas kejadian ini. Pemerintah desa akan berkoordinasi dengan pihak pelaksana proyek dan instansi terkait untuk memastikan keselamatan pengguna jalan. Kami juga meminta agar segera dipasang rambu peringatan di lokasi,” ujarnya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak kontraktor pelaksana proyek belum memberikan tanggapan resmi. Warga berharap Pemerintah Kabupaten Pemalang segera turun tangan mengevaluasi proyek tersebut dan memastikan standar keselamatan kerja dan publik benar-benar diterapkan agar kejadian serupa tidak terulang.
Rep : Farras