DPD JNI Desak Polda Lampung Usut Tuntas Dugaan Korupsi Proyek Masjid Agung Wisata Religi Mesuji

- Jurnalis

Rabu, 23 April 2025 - 10:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

MIM, LAMPUNG, 23 April 2025

MESUJI- Mediaindonesiamaju.com Kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam proyek pembangunan Masjid Agung dan kawasan Wisata Religi Kabupaten Mesuji kembali mencuat ke permukaan. Proyek yang telah menelan anggaran fantastis sebesar Rp77,5 miliar sejak dimulai pada tahun 2021 ini, hingga kini belum menunjukkan hasil yang memadai. Senin[21/04/25]

Laporan dugaan korupsi ini awalnya diajukan oleh Kantor Advokat & Konsultan Hukum Meylandra & Partners sebagai Pengaduan Masyarakat (Humas) ke Bareskrim Mabes Polri pada 8 Januari 2025. Saat ini, perkara tersebut telah dilimpahkan ke Polda Lampung untuk ditindaklanjuti.

Ketua DPD Jurnalis Nasional Indonesia (JNI) Kabupaten Mesuji, Udin Komarudin, turut menyoroti lambannya penanganan kasus ini. Ia mendesak Polda Lampung untuk serius menangani dugaan korupsi dan pemalsuan tanda tangan hibah tanah yang diduga terjadi dalam proses pembangunan masjid tersebut.

“Bangunan yang ada sekarang sangat memprihatinkan, tidak mencerminkan sebagai Masjid Agung, apalagi kawasan wisata religi. Padahal, anggarannya sangat besar. Ini jelas menimbulkan pertanyaan besar di kalangan masyarakat,” tegas Udin.

Baca Juga :  Skandal Pungutan Uang pada SPPG MBG di Jonggat, Pemerintah Diminta Bertindak

Ia juga menyinggung adanya dugaan pemalsuan tanda tangan dalam surat hibah yang melibatkan Kepala Desa Ari Sarjono. “Kami mendesak agar penyidik menelusuri dugaan pemalsuan dokumen ini dan segera mengungkap siapa yang harus bertanggung jawab,” tambahnya.

Indah Meylan dari Meylandra & Partners menjelaskan bahwa laporan mereka menyoroti dua poin utama: dugaan pemalsuan surat hibah dan indikasi penyimpangan dalam pengelolaan anggaran proyek. Berdasarkan dokumen Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Mesuji dan DPRD Mesuji, proyek ini awalnya dianggarkan sebesar Rp75 miliar, dan kemudian ditambah Rp2,5 miliar untuk jasa konsultan manajemen konstruksi.

Namun, ditemukan adanya ketidaksesuaian antara volume pekerjaan dan spesifikasi material yang berpotensi merugikan keuangan negara. Selain itu, harga peralatan utilitas dan mekanikal disebut lebih tinggi dari harga pasar, sementara penyedia jasa konstruksi belum menyelesaikan kewajiban pemeliharaannya hingga batas waktu yang ditentukan.

Baca Juga :  Terima Pimpinan KPK, Menkopolkam Sampaikan Komitmen Dukungan Pemberantasan Korupsi

Indah juga menambahkan bahwa proyek ini diduga melanggar Peraturan Daerah Kabupaten Mesuji No. 6 Tahun 2012 terkait rencana tata ruang wilayah, terutama dalam aspek AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).

“Proyek ini terindikasi dijadikan ajang bancakan oleh sejumlah oknum. Terlihat dari perubahan nilai anggaran dalam nota kesepakatan sebanyak dua kali tanpa transparansi yang jelas,” ujar Indah.

Sementara itu, Dirkrimum Polda Lampung Kombes Pol Derry Agung Wijaya saat dikonfirmasi menyampaikan bahwa proses pengumpulan bahan keterangan dan penyelidikan (pulbaket dan lidik) masih berjalan. “Mohon bersabar, ya mas,” jawabnya singkat melalui pesan WhatsApp.

Masyarakat Mesuji kini menaruh harapan besar kepada aparat penegak hukum untuk bertindak tegas, transparan, dan profesional dalam mengusut tuntas kasus ini. Langkah nyata diperlukan untuk menjaga kepercayaan publik dan memastikan tidak ada penyalahgunaan dana negara di tengah krisis kepercayaan terhadap institusi publik.

Rep : Latif

Berita Terkait

Bupati Simalungun Terima Penghargaan Sahabat Pers Indonesia dari SMSI
Pemkab Simalungun Komitmen Dukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto
Solidaritas Jurnalis Palu Menguat di Sidang Praperadilan Hendly Mangkali
PSHT Pusat Madiun Kabupaten Semarang Ikut Laksanakan Upacara Hari Kebangkitan Nasional ke-117
Mahasiswa Doktor UPI dan Dosen UNNES Ikuti Joint Conference on Citizenship Education di Thailand, Perkuat Kerja Sama Riset Global
Mavia Penyalahguna Pupuk Bersubsidi Masih Marak Di Blora.
Oknum Kiyai Diduga Cabuli Beberapa Santri,Di pondok pesantren Al kausar Desa waru kecamatan mranggen Kabupaten Demak
3 Oknum Polsek Wonokromo Dilaporkan ke Propam, Diduga Terlibat Pemerasan terhadap Karyawan Toko Bogajaya

Berita Terkait

Rabu, 21 Mei 2025 - 22:47 WIB

Bupati Simalungun Terima Penghargaan Sahabat Pers Indonesia dari SMSI

Rabu, 21 Mei 2025 - 21:56 WIB

Pemkab Simalungun Komitmen Dukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto

Rabu, 21 Mei 2025 - 20:46 WIB

Solidaritas Jurnalis Palu Menguat di Sidang Praperadilan Hendly Mangkali

Rabu, 21 Mei 2025 - 17:36 WIB

PSHT Pusat Madiun Kabupaten Semarang Ikut Laksanakan Upacara Hari Kebangkitan Nasional ke-117

Rabu, 21 Mei 2025 - 16:51 WIB

Mahasiswa Doktor UPI dan Dosen UNNES Ikuti Joint Conference on Citizenship Education di Thailand, Perkuat Kerja Sama Riset Global

Berita Terbaru