MIM, JAWA TENGAH, 18 DESEMBER 2025
Grobogan – Mediaindonesiamaju.com Dugaan penyalahgunaan bantuan sosial (bansos) oleh oknum perangkat Pemerintah Desa Gebangan, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan, mencuat ke permukaan. Informasi tersebut disampaikan oleh salah satu warga kepada awak media pada Sabtu (13/12/2025) sekitar pukul 13.30 WIB.
Warga yang enggan disebutkan identitasnya itu mengungkapkan keluhan tersebut saat ditemui di depan Pabrik Formusa, Desa Gebangan. Ia menegaskan bahwa dirinya selama ini tidak pernah menerima bantuan sosial dari pemerintah dalam bentuk apa pun.
“Selama ini saya tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah, baik itu bentuk apa pun,” ungkapnya.
Namun demikian, ia justru menyoroti adanya kejanggalan dalam penyaluran sejumlah program bantuan sosial, seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) Kesra dari Kementerian Sosial serta Program Keluarga Harapan (PKH). Menurutnya, terdapat warga yang telah lama meninggal dunia, tetapi masih tercatat sebagai penerima bansos.
“Anehnya, ada warga yang sudah lama meninggal dunia kok masih dapat bantuan,” ujarnya.
Ia menduga terdapat permainan oknum perangkat Desa Gebangan dalam pengelolaan dan penyaluran bantuan tersebut. Meski begitu, ia mengaku tidak mengetahui secara pasti mekanisme internal penyaluran bansos di pemerintah desa.
“Ada perangkat desa yang bermain seperti itu. Tapi secara internal saya tidak bisa menelusuri sejauh mana bantuan itu, apakah dibagi-bagi atau mungkin untuk bancakan, itu yang pasti,” katanya.
Ia juga menjelaskan bahwa di Kabupaten Grobogan, warga yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) namun telah meninggal dunia seharusnya tidak lagi menerima bansos. Data tersebut semestinya diperbarui oleh pemerintah desa setelah adanya laporan kematian.
“Kalau sudah meninggal dan keluarga mengurus surat keterangan kematian di desa, operator SIKS-NG akan mencatat sehingga nama penerima otomatis terhapus,” jelasnya.
Namun, kondisi tersebut dinilai tidak berjalan sebagaimana mestinya di Desa Gebangan. Ia bahkan menyebut beberapa nama warga yang telah lama meninggal dunia, tetapi masih tercatat menerima bantuan sosial.
“Saya tahu persis tetangga saya, Mbah Sarah, Sumirah, dan masih banyak lagi sudah lama meninggal dunia. Tapi kartu ATM-nya diminta perangkat desa berinisial R, dan sampai sekarang masih muncul bansosnya,” tegasnya.
Atas dugaan tersebut, warga berharap Pemerintah Kabupaten Grobogan melalui instansi terkait segera turun tangan untuk melakukan klarifikasi dan penelusuran lebih lanjut.
“Kalau memang ada permainan dari perangkat desa, saya berharap segera ditindak sesuai aturan,” pungkasnya.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, pihak Pemerintah Desa Gebangan belum memberikan keterangan resmi. Pejabat (PJ) Kepala Desa Gebangan yang dihubungi awak media melalui pesan WhatsApp menyampaikan bahwa dirinya masih sibuk mengikuti kegiatan evaluasi desa.
Rep : Pendi










