Diduga Galian C tanpa izin Menjamur di Sungai Bahbolon, Dugaan Kolaborasi Antara kapolda Sumatera Utara dan Pengusaha Mencuat  

- Jurnalis

Selasa, 11 November 2025 - 16:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Simalungun — Mediaindonesiamaju.com 11 November 2025. Aktivitas tambang galian C yang diduga tidak memiliki izin resmi terus menjamur di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Bahbolon, yang melintasi Kecamatan Bosar Maligas dan Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Meskipun telah berulang kali diberitakan oleh berbagai media, termasuk Media Indonesia Maju (MIM), kegiatan ini tetap berlangsung bebas tanpa tindakan tegas dari aparat penegak hukum.

Tim redaksi MIM telah berupaya mengonfirmasi langsung kepada Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Wisnu Hermawan Pebruanto, S.I.K., M.H., melalui pesan WhatsApp terkait dugaan keberadaan galian ilegal tersebut. Namun, hingga berita ini diterbitkan, Kapolda Sumut belum memberikan tanggapan.

Anggota DPRD Simalungun Angkat Bicara

Menanggapi laporan media, anggota DPRD Kabupaten Simalungun dari Fraksi PDI Perjuangan, H. J. Mariono, S.H., menyatakan keprihatinannya.

“Terima kasih atas informasi dari rekan media. Jika benar ada aktivitas tambang pasir tanpa izin, itu jelas perbuatan melawan hukum dan harus ditindak. Kami akan segera memanggil dinas perizinan terkait,” ujar Mariono saat dihubungi wartawan MIM pada Sabtu (8/11/2025).

Menurutnya, maraknya tambang liar ini patut menjadi perhatian serius, terlebih kebutuhan material pasir meningkat pesat seiring pembangunan di kawasan KEK Sei Mangkei, Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun.

Baca Juga :  Oknum TNI di Aceh Tengah Diduga Terlibat Penipuan dan Kekerasan, Korban Minta Keadilan

Pengakuan Mengejutkan dari Lapangan

Dalam penelusuran tim MIM di Desa Perdagangan Dua, Kecamatan Bandar, salah satu pengusaha tambang, Andi Azwan Damanik, S.P., yang mengaku sebagai mertua Kepala Desa setempat, mengklaim memiliki izin dari PSDA (Pengendali Sumber Daya Air).

“Saya warga Riau, datang membantu menantu saya. Izin kami ada dari PSDA, dan saya sudah serahkan uang Rp300 juta kepada menantu saya,” ucapnya kepada wartawan.

Namun, saat diminta menunjukkan plang perizinan, patok lokasi, atau dokumen resmi, yang bersangkutan berdalih bahwa plang dan dokumen tersebut belum siap. “Nanti kami tunjukkan kalau sudah selesai,” katanya sambil meninggalkan lokasi.

Yang lebih mengejutkan, saat berbincang dengan nada tinggi, ia menyinggung adanya hubungan dekat antara keluarganya dan sejumlah pejabat serta aparat kepolisian.

“Pergi saja ke kampung Tempel, di sana menantuku sering karaoke dengan pejabat dan polisi. Kami nggak takut siapa pun,” ungkapnya dengan nada menantang.

Pengakuan Soal Setoran ke Aparat

Sementara itu, di Desa Simponi, Kecamatan Bandar, seorang pengawas galian yang mengaku bernama Yetno secara terbuka mengakui bahwa aktivitas tambang di wilayah itu telah berjalan lima tahun tanpa izin.

Baca Juga :  Jajaran Polres Mesuji dengan dipimpin oleh Kabag Ren selaku Katim melaksanakan penilaian lomba Pekarangan Lahan Bergizi

“Kami nggak makan sendiri, kami bagi ke polisi. Kapolda juga sudah kami setor tiap bulan,” katanya kepada awak media.

Namun saat ditanya jumlah setoran yang diberikan, Yetno enggan menjelaskan detail. “Nggak tahu lah, itu urusan bos-bos di atas,” jawabnya singkat.

Dinas Lingkungan Hidup: Kami Tidak Tahu

Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Simalungun, Daniel Silalahi, menyatakan tidak mengetahui adanya aktivitas tambang di Sungai Bahbolon.

“Belum ada laporan resmi ke kami. Tapi kalau ada bukti atau pengaduan, kami akan tindaklanjuti ke instansi terkait. Kami sangat terbuka terhadap laporan masyarakat dan media,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (10/11/2025).

Daniel menambahkan bahwa kewenangan izin galian C kini berada di tingkat provinsi.

“Kalau soal perizinan, silakan dikonfirmasi ke Dinas BWS, Dinas Perizinan, atau Dinas ESDM Provinsi Sumatera Utara,” pungkasnya.

Hingga berita ini diterbitkan, aktivitas tambang di Sungai Bahbolon dilaporkan masih terus berjalan tanpa pengawasan yang jelas. Publik kini menunggu langkah tegas aparat penegak hukum dalam menertibkan aktivitas tambang ilegal yang berpotensi merusak lingkungan serta merugikan negara tersebut.

 

Rep : Erika M

Berita Terkait

PLN UP3 Grobogan Sukseskan Program “Power Hero” Sambut Hari Pahlawan, Diskon Tambah Daya Hingga 50%
Gelar Seleksi Perangkat Desa di STIBSA Jogjakarta, 11 Desa di Kecamatan Rembang Ikut Seleksi.
Ormas DPD PPDI Lampung Terima Silaturahmi dari Polda Lampung
Dugaan KKN Masih Ada di Kantor ATR/BPN Kabupaten Grobogan, Pemohon Sertifikat Keluhkan Aturan Tak Jelas
Isu Susu Kedaluwarsa dan Menu Tak Sesuai, SPPG di Grobogan Jadi Sorotan Masyarakat
Nasib Tragis, Ibu Siti Diduga Jadi Korban Perangkat Desa Genengadal, Uang Rp55 Juta Tak Kunjung Dikembalikan  
Diduga Jual Beli Tidak Sah Secara Hukum, “Pembangunan Rumah di Kp. Pasir Paros RT 06 RW 12 Masih Belum Selesai, Status Tanah Dipertanyakan ?!”  
Gelombang Kritik ke DPRD Blora, Mahasiswa: “Sindiran Publik Bukan Lelucon, Tapi Jeritan Nurani Rakyat”

Berita Terkait

Jumat, 14 November 2025 - 20:21 WIB

PLN UP3 Grobogan Sukseskan Program “Power Hero” Sambut Hari Pahlawan, Diskon Tambah Daya Hingga 50%

Kamis, 13 November 2025 - 20:36 WIB

Gelar Seleksi Perangkat Desa di STIBSA Jogjakarta, 11 Desa di Kecamatan Rembang Ikut Seleksi.

Kamis, 13 November 2025 - 20:33 WIB

Ormas DPD PPDI Lampung Terima Silaturahmi dari Polda Lampung

Kamis, 13 November 2025 - 18:48 WIB

Dugaan KKN Masih Ada di Kantor ATR/BPN Kabupaten Grobogan, Pemohon Sertifikat Keluhkan Aturan Tak Jelas

Kamis, 13 November 2025 - 18:40 WIB

Isu Susu Kedaluwarsa dan Menu Tak Sesuai, SPPG di Grobogan Jadi Sorotan Masyarakat

Berita Terbaru